Perbedaan Ciri Puisi Angkatan Pujangga Baru dengan Angkatan 45

Diposting oleh BagasWinardo on Kamis, 31 Januari 2013

Berikut adalah perbedaan ciri puisi Angkatan Pujangga Baru dengan Angkatan ’45
a.Bentuk atau struktur puisinya menguikuti bentuk atau struktur puisi baru, seperti soneta, distichon, tersina, oktaf, dan sebagainya. Puisi pada masa Pujanga Baru masih memiliki sifat semi mekiat. Sedangkan puisi pada angkatan 45 Puisinya adalah puisi bebas yang tidak trikat oleh pembagian bait, baris, dan persajakan.

b.Ciri yang kedua yang terdapat pada puisi Angkatan Pujangga Baru adalah, Pilihan kata-katanya diwarnai dengan kata-kata yang indah-indah, seperti dewangga, nan, kelam, bonda, dan sebagainya. Sedangkan puisi Angkatan 45 memiliki ciri Gaya atau aliran yang banyak dianut adalah aliran ekspresionisme dan realisme. Sehingga kata-kata yang disampaikan sesuai dengan ekspresi dan realita pengarang, jarang lagi dijumpai kata-kata indah yang masih tergolong bahasa Melayu Indonesia.

c.Pada gaya penulisan, Puisi Angkatan Pujangga Baru memiliki ciri, kiasan yang banyak dipergunakan adalah gaya bahasa simetris. Tiap lirik biasanya terdiri atas dua periode. Sedangkan pada puisi Angkatan 45 memiliki ciri, Diksinya yang mengemukakan pengalaman batin yang mendalam dan mengungkapkan intensitas arti. Kosakatanya adalah bahasa sehari-hari sesuai dengan aliran realisme.

d.Puisi Angkatan Pujangga Baru Menggunakan Gaya ekspresi aliran romantik yang nampak dalam pengucapak perasaan, pelukisan alam yang indah tentram damai, dan keindahan lainnya. Sedangkan Gaya yang digunakan pada Puisi Angkatan 45 adalah Gaya bahasa metafora dan simbolik banyak dipergunakan; kata-kata, frase, dan kalimat bermakna ganda menyebabkan tafsiran ganda bagi pembaca.

e.Puisi Angkatan Pujangga Baru juga Bergaya diafan dan polos, sangat jelas, dan lambang-lambangnya yang digunakan dalam puisi tersebut bersifat umum. Sedangkan dalam Puisi Angkatan 45 Gaya pernyataan pikiran berkembang, dan hal ini kelak berkembang menjadi sloganis.

f.Ciri yang terakhir dari Puisi Pujangga Baru adalah, Rima (persajakan) dijadikan sarana kepuitisan. Sedangkan dalam Puisi Angkatan 45 lebih banyak menggunakan Majas dengan Gaya ironi dan sinisme.
 

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar