Berikut adalah perbedaan ciri puisi Angkatan Pujangga Baru dengan Angkatan ’45
a.Bentuk atau struktur
puisinya menguikuti bentuk atau struktur puisi baru, seperti soneta,
distichon, tersina, oktaf, dan sebagainya. Puisi pada masa Pujanga Baru
masih memiliki sifat semi mekiat. Sedangkan puisi pada angkatan 45
Puisinya adalah puisi bebas yang tidak trikat oleh pembagian bait,
baris, dan persajakan.
b.Ciri yang kedua yang
terdapat pada puisi Angkatan Pujangga Baru adalah, Pilihan kata-katanya
diwarnai dengan kata-kata yang indah-indah, seperti dewangga, nan,
kelam, bonda, dan sebagainya. Sedangkan puisi Angkatan 45 memiliki ciri
Gaya atau aliran yang banyak dianut adalah aliran ekspresionisme dan
realisme. Sehingga kata-kata yang disampaikan sesuai dengan ekspresi dan
realita pengarang, jarang lagi dijumpai kata-kata indah yang masih
tergolong bahasa Melayu Indonesia.
c.Pada gaya penulisan,
Puisi Angkatan Pujangga Baru memiliki ciri, kiasan yang banyak
dipergunakan adalah gaya bahasa simetris. Tiap lirik biasanya terdiri
atas dua periode. Sedangkan pada puisi Angkatan 45 memiliki ciri,
Diksinya yang mengemukakan pengalaman batin yang mendalam dan
mengungkapkan intensitas arti. Kosakatanya adalah bahasa sehari-hari
sesuai dengan aliran realisme.
d.Puisi Angkatan
Pujangga Baru Menggunakan Gaya ekspresi aliran romantik yang nampak
dalam pengucapak perasaan, pelukisan alam yang indah tentram damai, dan
keindahan lainnya. Sedangkan Gaya yang digunakan pada Puisi Angkatan 45
adalah Gaya bahasa metafora dan simbolik banyak dipergunakan; kata-kata,
frase, dan kalimat bermakna ganda menyebabkan tafsiran ganda bagi
pembaca.
e.Puisi Angkatan
Pujangga Baru juga Bergaya diafan dan polos, sangat jelas, dan
lambang-lambangnya yang digunakan dalam puisi tersebut bersifat umum.
Sedangkan dalam Puisi Angkatan 45 Gaya pernyataan pikiran berkembang,
dan hal ini kelak berkembang menjadi sloganis.
f.Ciri yang terakhir
dari Puisi Pujangga Baru adalah, Rima (persajakan) dijadikan sarana
kepuitisan. Sedangkan dalam Puisi Angkatan 45 lebih banyak menggunakan
Majas dengan Gaya ironi dan sinisme.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar